Semarak Idul Adha 1446 H : Asrama Darul Qur’an gelar acara qurban penuh makna
Mojogeneng, 7 Juni 2025 – Idul adha merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari raya ini bukan hanya peringatan atas peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan ketaatan Nabi Ismail AS, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Melalui ibadah qurban, umat Islam diajak untuk merefleksikan nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, serta rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan. Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul adha 1446 Hijriyah, Asrama Darul Qur’an menyelenggarakan kegiatan qurban yang penuh makna.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar warga asrama dan masyarakat sekitar. Kegiatan penyembelihan hewan qurban dilaksanakan pada hari tasyrik, salah satu hari yang dianjurkan dalam syariat Islam untuk menyembelih hewan qurban.
Acara ini melibatkan partisipasi aktif seluruh elemen asrama, mulai dari para santri, para pengasuh, hingga masyarakat di lingkungan sekitar. Kebersamaan ini menjadi bukti nyata bahwa ibadah qurban tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga momentum untuk memperkuat solidaritas sosial dan kepedulian terhadap sesama. Pada kesempatan tersebut, sebanyak lima ekor kambing dan satu ekor sapi disembelih sebagai bentuk pengamalan ajaran Islam serta wujud nyata ketakwaan kepada Allah SWT.
Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 37:
لَنْ يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَـٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya : ”Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalian-lah yang dapat mencapainya. Demikianlah Dia menundukkannya untuk kalian agar kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya kepada kalian. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Proses penyembelihan dilakukan dengan mengikuti tata cara yang sesuai syariat, mulai dari niat, penyebutan nama Allah, hingga distribusi daging qurban kepada yang berhak menerima.Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat berqurban dapat terus tumbuh dalam diri setiap individu, bukan hanya dalam bentuk penyembelihan hewan, tetapi juga dalam bentuk pengorbanan waktu, tenaga, dan kepedulian terhadap sesama. Semoga ibadah qurban yang telah dilakukan diterima oleh Allah SWT dan membawa keberkahan bagi seluruh keluarga besar Asrama Darul Qur’an serta masyarakat sekitarnya.
Qurban (dalam bahasa Arab: قربان, qurban ) berasal dari kata qaruba yang berarti “dekat”. Dalam konteks syariat Islam, qurban bermakna mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan tertentu pada waktu yang telah ditentukan, sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan kepada-Nya. Secara istilah, qurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang dilakukan pada Hari Raya Iduladha 10 Dzulhijjah dan hari-hari tasyrik yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT. Qurban memiliki dasar hukum yang kuat dalam syariat Islam, yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis Nabi Muhammad SAW, dan ijma’ (kesepakatan) para ulama. Dalam pelaksanaan ibadah qurban, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut sah dan diterima. Pertama, dari segi jenis hewan qurban, Islam telah menetapkan bahwa hewan yang boleh dijadikan qurban adalah hewan ternak seperti Unta, Sapi/Kerbau, Kambing, atau Domba. Kedua, syarat hewan qurban mencakup usia yang cukup, Unta minimal berumur lima tahun, Sapi atau Kerbau minimal dua tahun, dan Kambing atau Domba minimal satu tahun (atau enam bulan jika Domba sudah tampak besar dan sehat). Selain itu, hewan qurban harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, tidak buta, tidak pincang, tidak sangat kurus, dan tidak kehilangan sebagian besar telinga atau tanduk. Ketiga, syarat orang yang berqurban adalah seorang muslim yang telah baligh, berakal, dan mampu secara finansial. Ibadah qurban dianjurkan bagi mereka yang memiliki kelapangan rezeki sebagai bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Dengan memenuhi ketiga syarat tersebut, ibadah qurban menjadi sempurna secara syar’i dan syarat makna spiritual.
Kegiatan qurban dalam rangka memperingati Hari Raya Iduladha 1446 H di Asrama Darul Qur’an berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat. Acara dipimpin oleh Ketua Panitia, Nurul Falahuddin, dan diawali dengan pembukaan oleh KH. M. Fathoni Dimyathi, Lc. Suasana pagi yang sejuk dan hangat semakin terasa bermakna saat beliau memberikan sambutan dan menyampaikan tausiah singkat dengan nasihat serta arahan spiritual bagi para hadirin.
Prosesi penyembelihan hewan qurban dilaksanakan di halaman samping ndalem KH. M. Fathoni Dimyathi, Lc., dengan menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam. Setiap tahapan penyembelihan dilakukan dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, sebagai bentuk pengamalan ajaran Islam yang menekankan ketulusan, keikhlasan, dan kepasrahan kepada Allah SWT. Qurban bukan sekadar ritual menyembelih hewan, tetapi merupakan perwujudan ketaatan yang meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana pendidikan rohani bagi para santri. Melalui keterlibatan langsung, mereka belajar memahami makna qurban sebagai simbol kepatuhan, penghambaan, serta empati terhadap sesame. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh KH. M. Fathoni Dimyathi, Lc., memohon keberkahan, keistiqamahan dalam beribadah, serta keselamatan bagi seluruh umat Islam. Semarak Iduladha tahun ini menjadi momentum mendalam bagi keluarga besar Darul Qur’an untuk memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, serta mempererat tali silaturahmi dan solidaritas sosial.
Setelah prosesi penyembelihan hewan qurban selesai dilaksanakan dengan tertib dan sesuai syariat, daging qurban kemudian didistribusikan kepada seluruh elemen keluarga besar Darul Qur’an. Tetangga, keluarga ndalem, para asatidz, ustadzah, serta seluruh santri menerima bagian daging qurban sebagai bentuk kebersamaan dan wujud nyata nilai kepedulian sosial. Pembagian ini dilakukan secara merata dan penuh kehangatan, mencerminkan semangat berbagi yang diajarkan dalam Islam.
Santri Asrama Darul Qur’an dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan mengolah daging qurban hasil ibadah qurban yang telah dilaksanakan. Proses pengolahan ini menjadi momen penting bagi para santri untuk belajar menghargai setiap nikmat yang diberikan Allah SWT serta menanamkan nilai keikhlasan dan kepedulian terhadap sesama. Setelah daging diolah dengan baik, para santri bersama-sama menikmati hidangan tersebut dalam suasana kekeluargaan yang hangat dan penuh rasa syukur. Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan di antara mereka, tetapi juga mengajarkan makna berbagi dan mensyukuri karunia Allah dengan hati yang tulus dan penuh keimanan.
Melalui pelaksanaan ibadah qurban yang penuh semangat dan kekhidmatan ini, Asrama Darul Qur’an berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai luhur Idul Adha kepada seluruh santri, di antaranya keikhlasan, ketaatan, dan rasa kepedulian yang tulus terhadap sesama. Ibadah qurban bukan hanya sekadar ritual menyembelih hewan, melainkan juga merupakan sarana pembinaan jiwa yang mendalam agar para santri semakin dekat kepada Allah SWT dan semakin peka terhadap kebutuhan serta kondisi lingkungan di sekitar mereka. Dengan melibatkan santri secara langsung dalam proses ini, diharapkan mereka dapat merasakan makna pengorbanan dan pentingnya berbagi dengan sesama, terutama kepada yang membutuhkan.
Semoga seluruh rangkaian kegiatan qurban di Asrama Darul Qur’an ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya, membawa keberkahan bagi kita semua, serta mempererat ukhuwah dan solidaritas di antara keluarga besar pondok. Lebih dari itu, diharapkan kegiatan ini dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya taat menjalankan ajaran agama, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan hidup dan berakhlak mulia dalam setiap aspek kehidupannya.
Di momentum Idul Adha 1446 H ini, mari kita bersama-sama meneladani ketakwaan dan keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, yang rela berkorban demi menunaikan perintah Allah SWT. Semoga semangat berkurban ini terus tumbuh dalam diri kita, menjadi pendorong untuk selalu bersyukur atas segala nikmat dan senantiasa peduli kepada sesama. Dengan doa dan harapan yang tulus, kita mohon agar Allah SWT menerima segala amal ibadah kita, memberikan keberkahan, serta membimbing kita semua menuju jalan yang diridhai-Nya. Aamiin ya Rabbal‘Alamin.