Sejarah Awal Mula
Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah (Pondok Mojogeneng) adalah salah satu pondok pesantren yang tertua di Mojokerto. Pesantren ini terletak disebelah selatan Kota Mojokerto tepatnya di Desa Mojogeneng Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto. Pesantren ini didirikan oleh seorang alim dan hafidz Al-Qur’an yaitu KH. Muhammad Yahdi Mathlab pada tahun 1953. Namun nama Bidayatul Hidayah diresmikan pada tahun 1960. Kyai Yahdi adalah putra pertama Kyai Mathlab dan Nyai Jannah dari dua bersaudara. Beliau dilahirkan pada tahun 1914 di Desa Mojogeneng. Awal perjuangan Kyai Yahdi yakni di Musholla Tengah. Pada tahun 1959 atas usulan KH. Muhammad Dimyathi Salim, Kyai Yahdi mulai membangun bilik-bilik santri karena banyaknya santri yang ingin bermukim. Dari bilik-bilik santri inilah bangunan pesantren bermula. Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah terdiri dari 14 Asrama. Salah satunya yakni Asrama Putri Darul Qur’an dan Asrama Putra Baitul Qur’an.
Peresmian Asrama Darul Qur’an
Pada tahun 2013, KH. Muhammad Fathoni Dimyathi Lc. mendirikan sebuah Asrama khusus mendalami Ilmu Tahfidzul Qur’an. Bukan semata inisiatif pribadi melainkan untuk melanjutkan perjuangan Kyai Yahdi sebagai seorang Penghafal Al-Qur’an. Asrama ini diberi nama Darul Qur’an yang artinya kampung Al-Qur’an. Asrama ini berdiri dan diresmikan pada tanggal 31 Agustus 2013. Di Asrama ini, santri dibimbing untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih kemudian dilanjutkan dengan menghafal Al-Qur’an 30 juz sebagai program utama Asrama Darul Qur’an. Disamping itu, santri juga mendapat bekal Ilmu-ilmu Agama seperti ilmu tajwid, tauhid, fiqih, hadist, akhlak dan lain-lain.
Peresmian Asrama Baitul Qur’an
Selang satu tahun, KH. Muhammad Fathoni Dimyathi Lc. Mendirikan sebuah Asrama khusus untuk santri tahfidz putra tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2014. Bangunan Asrama ini berasal dari sebuah rumah warga yang dibeli oleh beliau untuk mendirikan sebuah Asrama, pada akhirnya diberi nama Baitul Qur’an yang artinya Rumah Al-Qur’an.