Sejarah Awal Mula Asrama Putri Darul Qur’an
Pada awalnya santri Darul Qur’an menetap di asrama Al-Khodijah yang termasuk cabang dari PPBH yang di asuh oleh KH. Moh Dimyathi yang termasuk adik ipar KH. Moh Yahdi Mathab. Santri Darul Qur’an yang menetap di Asrama Al-Khodijah berjumlah sekitar 60 santri. Santri tersebut menumpang di Asrama tersebut karena pada waktu itu Asrama Darul Qur’an masih dalam proses pembangunan.
Pada tanggal 31 Agustus 2013, Asrama Darul Qur’an diresmikan. Asrama ini didirikan oleh KH. Moh. Fathoni Dimyati, Lc. Beliau merupakan anak kedua dari pasangan KH. Moh Dimyathi (Alm) dan Ibu Nyai Muflihah (Alm) yang merupakan pengasuh Asrama Al-Khodijah. Darul Qur’an (DQ) yang berarti kampung atau gedung Al-Qur’an adalah nama salah satu asrama santri diantara 12 asrama yang berada di bawah naungan PPBH. Asrama Darul Qur’an berdiri dan diresmikan pada tanggal 31 Agustus 2013.
Asrama yang cukup besar, indah, dan asri ini dalam tempo waktu 3 tahun saja. Asrama tersebut telah dihuni oleh kurang lebih 300 santri putri yang berdatangan dari berbagai daerah, baik dalam maupun luar propinsi. Sejak berdiri hingga sekarang, asrama ini hanya dikhususkan untuk santri putri yang menekuni program menghafal Al-Qur’an 30 juz. Walaupun santri diperbolehkan merangkap dengan program sekolah, namun target yang dituntut oleh pengasuh adalah hafal Al-Qur’an 30 juz dengan baik. Dengan demikian santri yang tidak bermaksud menghafal Al-Qur’an tidak diterima di asrama ini.
Visi
Melahirkan para penghafal Al-Qur’an yang berkualitas, baik secara hafalan maupun ilmu-ilmu Al-Qur’an, berprestasi, berakhlak Al-Qur’an dan siap menjadi penerus guru-guru Al-Qur’an.
Misi
Membekali santri dengan hafalan, seni lagu Al-Qur’an, dan berbagai macam ilmuilmu Al-Qur’an. Mendidik karakter santri berkepribadian Al-Qur’an dan Menumbuhkan mental santri agar mampu mengajarkan Al-Qur’an pada masyarakat.