- Mengapa kita mudah lelah?
Tanpa kita sadari, sering kali kita terjebak pada aktivitas yang sia sia, boros energy sekaligus meembuang waktu, yang berakibat pada diri menjadi mudah lelah bahkan merasa kesal atas hasil yang bisa di bilang sia sia, terkadang untuk mengejar suatu target tertentu, ada bagian dari hidup yang harus di korbankan, misalnya, waktu kebersamaaan dengan orang lain, kesehatan fisik yang menurun, dan bahkan, ada hak Allah yang terabaikan, padahal sebenarnya itu hanyalah ketidakmampuan kita untuk mengelola waktu, atau minimnya kemampuan untuk menyeimbangkan hidup, sebenarnya yang kita inginkan adalah kepuasan atas hasil usaha yang telah di lakukan, namun nyatanya sering kali kita terjebak dan terpaksa harus melakukan aktivitas yang sia sia.[1]
Mungkin kita sering lupa bahwa apapun yang kita lakukan dapat bernilai pahala apabila mengawalinya dengan bismillah, membenarkan niat baik agar saat melakukannya dapat mengingat pahala yang Allah berikan, dan berefek mampu membuat kita merasa bahagia saat melakukan pekerjaaan tersebut, seperti firman Allah dalam Al – qur’an.[2]
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُم بِٱلْأَخْسَرِينَ أَعْمَٰلًا () ٱلَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
Artinya :
“Katakanlah, ‘Apakah ingin kami beritahukan kepada kalian tentang orang – orang yang perbuatannya paling merugi?’.(Mereka itu) orang yang usahanya sia sia dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka itu berbuat sebaik – baiknya” (QS: Al-Kahfi Ayat 103-104)
Dan sabda Rosulullah dalam hadistnya.[3]
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ
فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan di balas sesuai apa yang ia niatkan. Barang siapa yang berhijrah karna Allah dan Rosul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rosul-Nya, Dan barang siapa yang berhijrah mencari dunia atau karena wanita yang di nikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
- Kemana tujuan kita sebenarnya?
Tujuan hidup merupakan perencanaan hal-hal yang akan kita lakukan untuk hari ini, besok, lusa, dan seterusnya. Setiap manusia tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung dengan apa yang ia cari. Jika seseorang telah mampu menentukan tujuan hidupnya, maka ia dapat menemukan nilai kebahagiaan hidup, kaarna setiap manusia pasti memiliki tujuan hidup, dan yang perlu di ingat adalah, apakah tujuan hidup itu sudah seperti yang Allah inginkan atau tidak.[4]
Pada dasarnya kita semua adalah hamba, tak ada yang patut di sombongkan dari diri seorang hamba, tak adaupaya yang bisa di banggakan, karna sebenarnya tujuan manusia hanyalaah penghambaan kepada Allah Ta’ala.
“Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin”
Artinya : Sesubgguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepada Allah Tuhan seluruh alam
Maka dari itu hendaknya kita menjadikaan semua perbuatan hanya bertujuan untuk mencari Ridho Allah semata, menyelipkan niat baik agar lelah kita tak menjadi sia sia dan mendapatkan pahala di sisi Allah , karna apa yang kita dapatkan adalah sesuai dengan apa yang kita niatkan.
____________________________
[1] Suwiknyo(2017) ubah lelah jadi lillah: pentingnya niat lurus: Jakarta: Genta hidayah
[2] https://islami.co/tafsir-surat-al-kahfi-ayat-103-104-ini-orang-yang-paling-merugi-di-akhirat-kelak/
[3] https://rumaysho.com/16311-hadits-arbain-01-setiap-amalan-tergantung-pada-niat.html
[4] https://alazharpeduli.or.id/publikasi/artikel-berita/p/sampai-di-mana-kita-mencari-tujuan-dalam-hidup