Tantangan Guru dalam Menyampaikan Ajaran Al-Qur’an kepada Siswa di Era Digital
Pendidikan merupakan salah satu bagian yang tepenting dalam kehidupan umat manusia, karena merupakan factor utama dalam hal pengembangan potensi sumber daya manusia. Upaya strategis terhadap hal tersebut tidak lain adalah melalui pendidikan.
Di era digital saat ini, teknologi telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk pendidikan agama. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh guru dalam menyampaikan ajaran Al-Qur’an adalah dampak distraksi digital, seperti media sosial dan platform hiburan yang lebih menarik perhatian siswa dibandingkan dengan pelajaran agama. Dengan mudahnya akses informasi di internet, siswa sering kali terpapar pada pemahaman agama yang tidak sesuai dengan prinsip Islam yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu, guru harus cerdas dalam memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pesan Al-Qur’an dengan cara yang menarik dan relevan.[1]
Generasi digital sendiri memiliki karakteristik yang sangat dipengaruhi oleh teknologi dan akses informasi yang sangat cepat. Mereka sangat bergantung pada perangkat digital dalam hampir setiap aspek kehidupan mereka, baik dalam komunikasi, pendidikan, pekerjaan, maupun hiburan. Namun, tantangan yang muncul adalah bagaimana guru dalam menyampaikan ajaran Al-Qur’an kepada siswa di era digital, menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pemahaman yang mendalam mengenai nilai-nilai, etika, dan moral, agar generasi ini dapat berkembang secara sehat dan bertanggung jawab.[2]
Selain itu juga Pada zaman sekarang ini, dunia sudah dikuasai oleh kemjuan teknologi dan globalisasi permasalahan inilah yang menjadi salah satu faktor dalam tantangan Pendidikan islam. Begitupun pengaruh globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kemerosotan moral sebagai tantangan terhadap pendidikan Islam dalam penerapan ajaran Al-Qur’an saat ini dan masa depan. Maksudnya adalah pendidikan Al-Qur’an dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi dengan perubahan global, memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi, serta memperkuat fondasi moral dan spiritual peserta didik agar tetap relevan dan membawa manfaat di saat ini dan masa depan.[3]
Dalam konteks ini, tantangan guru adalah bagaimana memastikan ajaran yang disampaikan tetap sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan menghindari informasi yang tidak benar. Seperti halnya dalam firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf (7:157)
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَانَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ
Artinya : “Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis), yang mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan mencegah mereka dari yang mungkar, yang menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk, yang membebaskan mereka dari beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.”
Fungsi utama seorang guru adalah mengatur ,mengelola ,melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, serta turut serta berpartisipasi dalam pembangunan karakter peserta didik. Oleh karena itulah guru mempunyai kedudukan yang sangat berpengaruh dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.[4]
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk menghadapi tantangan guru dalam menyampaikan ajaran Al-Qur’an kepada siswa di era digital:
- Pemanfaatan Teknologi dan Aplikasi Digital
Guru dapat memanfaatkan berbagai aplikasi digital dan platform e-learning untuk mempermudah pengajaran Al-Qur’an. Aplikasi seperti Al-Qur’an digital, tafsir online, dan platform pembelajaran seperti YouTube atau Zoom dapat digunakan untuk menyampaikan materi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.
- Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek
Pendekatan berbasis proyek (project-based learning) dapat digunakan untuk mengajarkan Al-Qur’an dalam konteks kehidupan nyata. Siswa bisa diajak untuk bekerja dalam kelompok, meneliti, dan membuat presentasi atau produk yang menggambarkan aplikasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
- Membuat Pembelajaran yang Kontekstual dan Relevan
Guru perlu memastikan bahwa pembelajaran Al-Qur’an tidak hanya terfokus pada bacaan dan hafalan, tetapi juga pada pemahaman konteks dan penerapannya dalam kehidupan modern. Dengan mengaitkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan isu-isu kontemporer, atau tantangan global lainnya, guru dapat membantu siswa melihat relevansi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari mereka, meskipun mereka hidup di era digital.
Dengan menerapkan solusi-solusi ini, tantangan yang dihadapi oleh guru dalam menyampaikan ajaran Al-Qur’an kepada siswa di era digital dapat diatasi, sehingga ajaran Al-Qur’an tetap relevan dan mudah dipahami oleh generasi muda.
[1] Sulaiman, A. (2020). Mengajarkan Al-Qur’an di Era Digital: Tantangan dan Solusi. Bandung: Alfabeta.
[2] Mahmudi, Zelly Iffiani (2024) Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal. Pendidikan Berbasis Ayat Hadits: Membangun Generasi Berkualitasdalam Era Digital, Volume 6 Nomor 4. Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba.
[3] Hartami (2024) Tantangan dan Peluang Pendidikan Islam dalam Konteks Modern; Jurnal Pendidikan Islam Vol: 1, No 4, Universitas Muhammadiyah.
[4] Alfauzan A,Sandra H (2024) Upaya Inovatif Guru Pendidikan Agama Islam Era Digital dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa; Journal of Education Research. UINFASBengkulu.