Manajemen berasal dari Bahasa Inggris management dengan kata dasar manage yang berarti mengurus

Menghafal Al-Qur’an dengan Bijak: Manajemen Waktu Adalah Kunci Kesuksesan! – Manajemen berasal dari Bahasa Inggris management dengan kata dasar manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola atau memperlakukan yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata manajemen berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan.

Kata waktu merupakan kata serapan dari Bahasa Arab, al-waqt. Waktu adalah sumber daya yang tidak dapat dibeli atau jual, dibagi dengan orang lain atau bahkan diambil dari orang lain. Waktu tidak dapat ditambah atau kurangi, setiap hari manusia memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam. Apa yang dilakukan dengan waktu itulah yang membedakan. Orang yang berhasil memaksimalkan penggunaan waktu lah yang mungkin menerapkan teknik dan sistem yang tepat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Jadi manajemen waktu merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Sebab waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk melakukan pekerjaan dan merupakan Sumber daya yang harus dikelola secara efektif dan efisien.

Manajemen waktu sangatlah penting bagi setiap manusia, terlebih bagi para penghafal Al-Qur’an yang diberi amanah oleh Allah untuk selalu menjaga kalam-Nya dimanapun dan kapanpun. Saat orang lain bisa bersantai, para penghafal Al-Qur’an diharuskan untuk tetap nderes, nderes dan nderes agar hafalan mereka tidak sampai hilang begitu saja.

Bukan hal yang mudah untuk menjalani hari demi hari, Bagi orang yang menghafal Al-Qur’an sekaligus mempunyai kegiatan lain (sekolah, kuliah atau menjadi ibu rumah tangga) maka ia harus pandai memanfaatkan waktu yang ada, harus mampu membagi waktu, tenaga, dan pikirannya agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Namun tidak ada pengorbanan yang sia-sia. Mungkin benar mereka akan merasa berat dalam prosesnya tetapi betapa besarnya hadiah yang Allah siapkan untuk mereka di akhirat kelak.

Baca Juga  Ekologi dalam Al-Qur'an: Apakah Islam Mengajarkan Aktivisme Lingkungan?

Setiap orang  memiliki  cara sendiri dalam  hal  manajemen waktu, bagi para penghafal Al-Qur’an setiap  detik  bagi mereka sangatlah berharga untuk dipergunakan sebaik mungkin dalam menjaga Al-Qur’an itu sendiri. Seorang yang berniat menghafal Al-Qur’an tak boleh lupa untuk selalu berdoa, memohon kepada Allah dipermudahkan dalam menjaga ayat-ayat Al-Qur’an. Kemudian, membuat rencana  yang  jelas  dan  terukur, serta serius memberikan waktu untuk menghafal bukan memanfaatkan sisa waktu untuk menghafal. Selain itu harus pandai memilih tempat tersendiri untuk dapat digunakan nderes dengan nyaman.

Terdapat sedikit gambaran yang dapat diterapkan oleh para penghafal Al-Qur’an dalam hal manajemen waktu Misalnya waktu subuh dan dhuhur bisa dimanfaatkan untuk menambah hafalan baru. Sedangkan untuk mengulang hafalan lama atau muroja’ah bisa dilakukan di waktu ashar sampai isya’ dll. Luangkan waktu khusus untuk muroja’ah satu juz tuntas, dan satu juz yang dibagi-bagi per hari. Dan jangan lupa juga untuk menyetorkan hafalan kepada guru yang mahir, agar bisa mengoreksi jika ada kesalahan dalam hafalan sehingga tidak ada kesalahan yang tidak diketahui yang pada akhirnya dapat menyulitkan diri kita sendiri. Karena kesalahan yang terjadi sejak awal pertama kali menghafal akan sulit untuk dirubah pada tahap selanjutnya karena sudah melekat dan menjadi bawaan.

Dengan memanfaatkan waktu secara baik akan menuntun seseorang tersebut menjadi orang yang bermanfaat, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Dan menjadi orang yang bermanfaat ini, merupakan ajaran agama Islam. Sebagaimana yang dikatakan Nabi Muhammad Saw. bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang yang paling bermanfaat untuk manusia. Kembali lagi bahwa pengaturan waktu ini tergantung pada diri kita masing-masing karena kita sendirilah yang tau dan mampu menjalaninya.

Baca Juga  Kepemimpinan Berbasis Amanah: Menggali Konsep Tanggung Jawab dalam Al-Qur'an
Share this post
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Pinterest
Komentar

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment