Kisah Raja dan cincinnya
Pada zaman dahulu pernah berdiri sebuah kerajaan yang begitu mashyur pada masanya, pemimpinnya pun ialah seorang raja yang berhamba pada Allah dengan ketaqwaan dan ketaatan yang sangat baik, begitu pula dengan penduduknya, kerajaan itu sangat megah dengan bangunan yang menjulang tinggi, pilar pilarnya berdiri kokoh berjejeran menambah kesan jika kerajaan itu sungguh agung nan jaya memimpin di negeri itu, juga memiliki pasukan tentara beribuan serta pelayan perempuan kerajaan yang sangat cantik rupawan, keadaan ekonominya sangat laju, tanahnya subur dengan tumbuh segala tanaman yang membuat bertambah sejuk negeri itu. Raja yang memimpin sangat adil dan bijaksana, semua penduduk mencintainya, mereka pun patuh terhadap apa pun perintah sang raja, selagi tidak melanggar peraturan agama.
Hingga pada suatu hari, sang raja tengah duduk terdiam di singgasana, nampaknya raja merasa bosan dengan hari harinya yang bisa di bilang monoton, dia tampak memikirkan sesuatu, dan benar saja, kemudian raja memanggil penasehatnya untuk mengutarakan apa yang ada di pikirannya saat itu juga.
“Wahai penasihat, aku ingin memiliki barang yang ketika aku melihatnya bisa membuat suasana hatiku berubah, dan barang itu bisa ku bawa ke mana mana” Ujarnya sang raja pada peenasehat
Berbekal patuh pada sang pemimpinnya, penasihat itu pun menyanggupi dengan senang hati, meskipun tahu entah apakah dia bisa mengabulkan keinginan persis seperti yang di inginkan rajanya.
“Akan ku beri kau waktu selama 3 hari untuk mendapatkan apa yang aku inginkan” sambungnya raja lagi.
“Baik Yang Mulia, akan hamba laksanakan” hanya itu yang mampu di ucapkan oleh sang penasihat sebagai jawaban, menyiratkan rasa patuh dan amanah yang akan dia tunaikan dengan sebaik mungkin.
penasihat itu pun berlalu pergi dari ruangan singgasana, dia mengingat dengan jelas seperti apa yang di inginkan oleh sang raja, dia memilih berkelana sendiri menyusuri negeri untuk mendapatkan barang yang akan di berikannya pada sang raja dalam kurun waktu 3 hari tersebut.
——————————-
Selama tiga hari itu penasihat berkeliling di seluruh penjuru negeri hingga beberapa kali pergi ke pusat kota, tak lain hanya untuk mencari barang seperti yang di inginkan sang raja, namun ternyata sudah hari kedua, tak terasa dan dia masih belum menemukan apa yang dia cari, hingga merasa lelah penasihat itu memutuskan untuk beristirahat di sebuah daerah desa kecil di pinggiran kota, dia duduk di bawah pohon yang rindang, sejenak menghirup udara sejuk yang berasal dari perkebunan hijau luas yang berada di sisi kanannya, sekarang dia tak tahu harus ke mana lagi, dan yang terbesit pilihan terakhir di pikirannya adalah pergi menemui seorang ahli tasawuf yang menghuni salah satu rumah di desa itu, tanpa ingin menunggu lebih lama lagi pun dia segera bangkit dan pergi menuju rumah seorang ahli tasawuf yang terletak tak jauh dari tempatnya berteduh tadi.
Saat telah sampai di depan pintu rumah yang tampak sederhana itu, penasihat langsung mengetuk pintu, tak perlu menunggu lama pun pemilik rumah keluar, Dialah seorang ahli tasawuf, begitu bertanya apa maksud kedatangan sang penasihat raja, dengan langsung penasihat itu pun menjelaskan apa maksud kedatangannya.
“Apakah kau bisa membuatkan ku sebuah barang yang ketika seseorang melihatnya bisa membuat suasana hati berubah, dan barang itu bisa di bawa ke mana mana?, Ketahuilah bahwa itu adalah keinginan sang mulia. Raja kita” ungkapnya penasihat dengan sungguh sungguh, ahli tasawuf itu hanya tersenyum sebagai jawaban.
“Tunggulah sehari saja, aku akan membuatkannya, besok kembalilah lagi ke sini untuk mengambil barang itu, dan berikan pada raja kita” jawabnya ahli tasawuf itu tenang, penasihat hanya patuh lagi dengan apa yang di ujarkan sang ahli tasawuf, dia pun kembali pergi pulang ke kerajaan dan akan kembali besok untuk mengambil barang yang di janjikan oleh ahli tasawuf itu.
——————
Tibalah hari yang telah di janjikan oleh sang ahli tasawuf, pagi itu si penasihat kerajaan pun kembali lagi ke rumahnya untuk mengambil barang yang akan di berikan pada sang raja, namun ternyata dia tak dapat melihat bagaimana bentuk barang itu, di karenakan sang ahli tasawuf membungkusnya dalam sebuah kotak kecil dan berpesan pada si penasihat untuk tak membukanya hingga sampai pada tangan sang raja.
“Jangan kau buka isinya, biarkan sang raja sendiri yang akan mengetahui apa isi di dalamnya” begitu ujarnya sang ahli tasawuf, berbekal patuh dan amanah pun si penasihat membawanya dengan hati hati hingga sampailah pada kerajaan.
Sesampainya dia pun segera menemui sang raja untuk menyerahkan barang yang di inginkannya sejak 3 hari yang lalu, dan seperti yang di pesankan oleh sang ahli tasawuf, penasihat itu langsung menyerahkannya kepada sang raja.
Namun di luar dugaannya, ternyata penasihat itu tidak mengetahui jika sang raja tengah berpesta bersama para petinggi kerajaan lainnya, mengingat amanah yang di sampaikan dari sang ahli tasawuf dia pun segera mengahmpiri menuju tempat sang raja tengan duduk, rajanya terlihat begitu bahagia dan senang menikmati acara pesta yang tengah berlangsung meriah.
“Apa yang membuatmu datang menemuiku di pesta yang tengah berlangsung saat ini?” Tanya nya sang raja terheran, namun penasihat itu mengulurkan benda yang di bawanya dengan penuh hormat
“Ini adalah benda yang anda inginkan yang mulia” ujarnya si penasihat
Sang rajanya pun langsung menerima kotak tersebut, lalu membukanya dan mengambil isi di dalamnya, ternyata barang tersebut ialah sebuah cincin, raja pun melihat cincin tersebut namun setelahnya sang raja bukannya malah senang, di luar dugaan si penasihat bahkan sang raja justru terdiam, sembari masih memandangi cincin yang di pegangnya, rautnya pun seketika berubah menjadi sedih, si penasihat turut terdiam mendapati reaksi dari sang raja, takut jika sang rajanya kecewa dengan apa yang dia bawa.
“Wahai penasihat, kau telah membawakan ku sebuah barang yang bisa membuat suasana hatiku berubah, terima kasih telah memenuhi keinginanku, sekarang kau bisa pergi” ujarnya sang raja setelah nya, si penasihat itu pun kembali pergi sesuai perintah, mendengar ucapan dari sang raja cukup membuatnya merasa lega dan tenang, dia berhasil melaksanakan perintah dengan sempurna, namun hanya saja dia tak tahu mengapa raja berubah menjadi sedih padahal keinginannya telah terpenuhi.
———————
Kini sang raja telah mendapatkan apa yang di inginkannya, cincin itu benar benar mampu membuat suasana hatinya berubah dengan cepat, persis seperti saat acara pesta tengah berlangsung tadi, ketika dia melihat cincin itu perasaan hatinya langsung berubah dengan cepat, melainkan karena sebuah tulisan yang terukir di cincin itu.
“SEMUA INI AKAN BERAKHIR” itulah tulisan yang terukir di cincin milik raja, saat usai membacanya raja menyadari jika semua kesenangan dunia yang dinikmatinya akan segera berakhir, kekuatan dan kedudukan yang dia miliki pun akan berakhir pada masanya. yang dalam artian tak aka ada yang abadi, begitupun saat dia berada dalam kesusahan, ketika dia kembali membaca tulisan di cincin itu suasana hati nya kembali berubah dengan cepat, dia pun menyadari jika kesusahan ini akan segera berakhir, seperti firman Allah dalam al al quran “bersama kesulitan pasti ada kemudahan”.
Bahwa sejatinya di dunia ini memang tak akan ada yang abadi, segala kesenangan dan kesulitan akan segera berakhir pada saatnya, lalu semua akan di kembalikan lagi pada yang Maha Mencipta yakni Allah Subhanahu Wa Ta’ala.