Menyempurnakan Al-Qur’an Dengan Bacaan Tartil: Nasihat KH. Muhammad Fathoni Dimyathi, Lc.
Salah satu nasihat yang pernah di sampaikan oleh KH. Muhammad Fathoni Dimyathi, Lc. Ialah “Membaca Al-Qur’an dengan taril yang sempurna bisa menegendalikan lisan untuk terus membaca Al-Qur’an dengan fasih, melatih kemampuan tadabbur, juga bisa menahan diri dari kebiasaan ngebut membaca Al – Qur’an dengan ngebut dan sembrono”
Tartil adalah salah satu cara membaca Al-Qur’an dengan perlahan, jelas, dan sesuai dengan kaidah tajwid. Bacaan tartil ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Muzzammil: 4:
“وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًۭا”
Artinya; “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil (perlahan-lahan).”
Tartil yang baik akan mengantarkan kita pada kesadaran akan keindahan dan keagungan Al-Qur’an, sehingga mendorong kita untuk membacanya dengan penuh khusyuk. Selain itu, kebiasaan membaca dengan tartil dapat menjadi benteng yang kuat bagi kita untuk menghindari kebiasaan membaca Al-Qur’an dengan buru-buru atau sembrono.
Sebagaimana dalam firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 121
“ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَتْلُونَهُۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦ أُو۟لَٰٓئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ”
“Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan sebenar-benarnya bacaan, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barang siapa yang mengingkarinya, mereka itulah orang-orang yang rugi.”
Membaca dengan sebenar-benarnya bacaan (حَقَّ تِلَاوَتِهِ) Para ulama menafsirkan “membaca dengan sebenar-benarnya” sebagai membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an. Kata tilawah merupakan bentuk masdar dari kata –يتلو-تال تالوة yang artinya membaca. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tilawah artinya pembacaan (Ayat Al-Qur’an) dengan baik dan indah.
Sebagaimana firman Allah dalam (QS. Shad: 29)
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌۭ لِّيَدَّبَّرُوا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka mentadabburi ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.”
Dengan mentadabburi Al-Qur’an saat membacanya kita akan menghargai setiap ayat yang kita baca, lebih dari itu tartil yang baik juga dapat meningkatkan kualitas ibadah kita secara keseluruhan, karena bacaan Al-Qur’an yang baik akan semakin mendekatkan kita kepada Allah.