Lulus Hafalan Al-Qur’an, Santri Asrama Darul Qur’an dan Baitul Qur’an Ikuti Prosesi Yudisium dengan Khidmat
MOJOGENENG – (16/01) Asrama Darul Qur’an dan baitul Qur’an untuk pertamakalinya menggelarkan Acara yudisium secara resmi yang bertempat di Aula Asrama Darul Qur’an. Para santri yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz penuh, menerima pengakuan atas kerja keras dan dedikasi mereka dalam menempuh perjuangan yang penuh do’a dan air mata.
Sejak pagi, suasana di Aula sudah dipenuhi oleh keceriaan para santriwan dan santriwati. Mereka mengenakan pakaian terbaik, dengan senyuman lebar yang menunjukkan rasa bangga dan syukur. Aula yang dihias sederhana namun elegan menjadi saksi bisu dari momen bersejarah ini, di mana untuk pertama kalinya Asrama Darul Qur’an dan Baitul Qur’an ini menggelar yudisium sebagai simbol pencapaian para santri yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an.
Acara dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu santri terbaik. Suaranya yang merdu dan penuh penghayatan menggetarkan hati para hadirin. Lantunan ayat suci tersebut menjadi pengingat bahwa hafalan yang telah diselesaikan bukanlah sekadar pencapaian akademik, tetapi juga bukti kedekatan dengan kalam ilahi.
Hari ini adalah tonggak sejarah bagi Asrama Darul Qur’an dan Baitul Qur’an. Tidak hanya bagi para santri yang telah berhasil menyelesaikan hafalan, tetapi juga bagi keuda Asrama ini, sebagai bukti nyata bahwa pendidikan Al-Qur’an di Darul Qur’an dan Baitul Qur’an ini berjalan dengan baik dan menghasilkan generasi penghafal Al-Qur’an yang berkualitas.
Prosesi pemberian sertifikat menjadi puncak acara. Satu per satu santri dipanggil untuk menerima sertifikat yudisium dari pimpinan pengasuh Asrama Darul Qur’an dan Baitul Qur’an KH. Muhammad Fathoni Dimyathi, Lc. Beberapa santri tampak meneteskan air mata, teringat perjuangan panjang yang telah mereka lalui. Dari bangun dini hari untuk mengulang hafalan hingga menghadapi berbagai ujian hafalan yang ketat, semua tantangan itu akhirnya terbayar tuntas pada hari itu.
Sebagai acara yudisium pertama, pihak Asrama juga memberikan penghargaan khusus kepada tiga santri pilihan yang menunjukkan prestasi luar biasa, mereka perlu melalui beberapa ujian khusus. Penghargaan ini menjadi bagian dari apresiasi terhadap dedikasi, kerja keras, dan komitmen yang luar biasa dari para santri selama menempuh masa menghafal mereka. Momentum pemberian penghargaan ini tidak hanya memberikan inspirasi bagi para santri lain, tetapi juga bagi para santri yang lainnya.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Muhammad Fathoni Dimyathi, Lc. Doa ini berisi harapan agar para santri yang telah menuntaskan hafalannya diberikan kekuatan agar senantiasa mampu mengamalkan ilmunya dan tumbuh menjadi pribadi yang mampu mengabdi kepada masyarakat. Usai acara, para peserta berfoto bersama untuk mengabadikan momen bersejarah ini.
Wisuda perdana ini bukan hanya sekedar acara perayaan semata, namun juga sebagai simbol pengabdian dan kerja keras seluruh sivitas akademika Asrama Darul Qur’an dan Baitul Qur’an. Diharapkan para santri tidak hanya sekedar menghafal nilai-nilai Al-Quran, tetapi tumbuh menjadi generasi yang mengamalkan dan menyebarkannya di tengah masyarakat. Dengan yudisium ini, Asrama Darul Qur’an dan Baitul Qur’an menunjukkan komitmennya untuk terus melahirkan generasi Qur’ani yang unggul dan berdampak bagi umat.