Mojogeneng – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim. Mereka selalu berdo’a agar selalu menjumpai bulan Ramadhan ditahun-tahun berikutnya. Ada hadits mengatakan “barangsiapa yang menyambut kedatangan bulan ramadhan dengan gembira maka orang itu diharamkan jasadnya daripada neraka.”
Ada beberapa hal yang harus kita capai di bulan suci Ramadhan ini :
– Menggugurkan kewajiban yakni berpuasa 30 hari (bagi yang tidak udzur).
– Menjadi manusia yang bertakwa karena bulan Ramadhan disebut oleh Allah sebagai bulan takwa.
– Mendapat ampunan Allah. Ada hadits Nabi yang mengatakan “barangsiapa yang bisa masuk bulan Ramadhan penuh, kemudian dia tidak berhasil diampuni oleh Allah, maka termasuk orang yang sangat merugi.”
– Mendapatkan lailatul qadar.
Memang sejatinya inti bulan Ramadhan adalah berpuasa. Tetapi ada kegiatan lain yang bisa kita lakukan agar menjadi seorang yang bertakwa, yakni :
– Qiyamul Lail (shalat malam). Waktu yang sangat dianjurkan untuk shalat malam adalah saat tengah malam atau disepertiga malam, tetapi boleh juga dilakukan setelah sholat isya’.
– Tadarus Al-Qur’an. Setidaknya di bulan Ramadhan seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 3 kali dan dilakukan di rumah masing-masing, agar rumah tersebut juga disinari oleh Al-Qur’an.
– I’tikaf. I’tikaf bisa dilakukan dari awal bulan Ramadhan, tidak hanya di malam-malam terakhir bulan Ramadhan. I’tikaf mempunyai nilai yang sangat tinggi. Ada hadits yang mengatakan “ seseorang yang hanya duduk menunggu waktu sholat, walaupun dia tidak sholat maka sama dengan orang yang sholat.”
Bulan Ramadhan merupakan bulan untuk melatih kita bertakwa kepada Allah agar bisa menjadi kebiasaan sampai seterusnya. Allah menegaskan “bertakwalah kepada Allah dengan takwa yang sesungguhnya”. Karena ketidaktakwaan merupakan bahaya yang sangat besar.
Bahayanya orang yang tidak bertakwa diantaranya:
– Tidak mudah diberi petunjuk oleh Allah. Seseorang yang tidak bertakwa akan sangat sulit mendapat petunjuk dari Allah.
– Tidak diterimanya amal. Sayyidina Umar pernah mengatakan “ada seseorang yang umurnya sudah 70 tahun tapi amalnya tidak pernah diterima sama sekali, karena dia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya”. Ada juga dalil yang mengatakan “Allah akan menerima amal dari orang-orang yang bertakwa”. Sayyidina Ali juga mengatakan “jangan sampai kita hanya berfokus pada jumlah dan banyaknya amal tapi juga harus fokus pada diterima amal tersebut atau tidak.”
– Tidak bisa masuk surga. Jika dia tidak bertakwa maka sejengkal saja Allah tidak mengizinkan untuk memasuki surga.
Kita juga harus menanamkan iman yang kuat pada diri kita. Oleh karena itu ilmu tauhid menjadi ilmu yang sangat penting untuk kita pelajari. Orang yang bertakwa itu shalatnya sangat tertata dengan baik, maka kita juga harus menyempurnakan shalat kita. Agar membentuk pribadi yang bertakwa, kita dianjurkan untuk bersedekah, baik itu bersedekah di Masjid, fakir miskin ataupun pondok. Sedekah tidak diukur dari jumlahnya tapi keadaannya.
Waallahu a’lam bisshowab