Menggali Hikmah Al-Qur’an untuk Menciptakan Perdamaian Global
Dalam konteks global yang penuh tantangan seperti konflik antarbangsa, ketidakadilan sosial, dan perselisihan budaya, ajaran Al-Qur’an dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan harmoni dunia. Pada dasarnya semua agama di dunia mengajarkan pentingnya kerukunan dan toleransi dan tidak membenarkan segala bentuk kekerasan. Oknum yang melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan agama berarti telah melakukan penyimpangan agama yang dapat berujung dengan konflik, maka oknum tersebut harus diluruskan dan dibina pemahamannya. Oleh karena itu, pemahaman dan implementasi moderasi beragama sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat terlebih yang multikultural sebagai solusi dari permasalahan yang muncul karena keragaman. Dengan adanya moderasi diharapkan dapat menghindarkan manusia dari perilaku intoleran, ekstremisme, dan tindakan kekerasan. Kehidupan yang Ummatan Wasathan perlu diimplementasikan sebagai umat Islam yang sadar dan peduli akan rasa kasih sayang pada sesama dan kedamaian, serta menerima segala bentuk perbedaan dalam wujud sikap toleransi untuk menciptakan perdamaian.[1]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perdamaian adalah keadaan yang menunjukkan suasana damai, tanpa konflik, dan penuh keharmonisan. Istilah ini juga merujuk pada proses penyelesaian suatu perselisihan atau perkara melalui cara-cara damai, tanpa kekerasan atau konfrontasi. Dalam konteks yang lebih luas, perdamaian mencerminkan terciptanya kesepakatan di antara pihak-pihak yang bersangkutan.
Al-Quran sebagai sumber normative ajaran Islam, ditemukan di dalamnya beberapa redaksi ayat yang dapat menarik perhatian lintas agama melalui tema-tema yang nampak khas dalam Al-Quran, tetapi sebenarnya milik bersama umat beragama lain. Banyak tema-tema yang berkaitan dengan agama-agama yang jika dikaji menunjukkan kedekatan agama-agama yang dapat merekatkan relasi pemeluk agama, ada kesamaan substansial pada agama-agama Semitik yang berasal dari satu sumber, yakni Nabi Ibrahim yang diyakini sebagai ‟bapak‟ dari semua agama dan bermuara pada sumber yang satu, Allah swt. Selain itu, bertemu pada level akidah, semua agama memiliki kesamaan pada nilai-nilai universal yang disampaikan oleh setiap agama, yaitu keadilan, kebajikan, cinta kasih, dan pembelaan terhadap kaum miskin.[2]
Salah satu prinsip utama yang diajarkan Al-Qur’an adalah keadilan, yang menjadi fondasi perdamaian. Dalam Surah Al-Maidah ayat 8, Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu tidak berlaku adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Ayat ini menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan, bahkan terhadap mereka yang berbeda pandangan atau keyakinan. Dengan menegakkan keadilan, kesenjangan dan konflik dapat diminimalisir, sehingga tercipta hubungan yang harmonis.
Sebagai kitab suci umat Islam, Al-Qur’an memberikan panduan etika dan moral yang relevan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara individu, masyarakat, dan bangsa. Pesan-pesan Al-Qur’an yang penuh kedamaian menginspirasi umat manusia untuk hidup dalam toleransi, saling menghormati, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Panduan ini tidak hanya relevan dalam konteks pribadi, tetapi juga penting dalam membangun perdamaian global yang adil dan berkelanjutan.
Lebih jauh, panduan Al-Qur’an menekankan bahwa menciptakan perdamaian adalah tanggung jawab kolektif umat manusia. Ayat QS. Al-Maidah (5):32 menyoroti nilai universal dalam menjaga kehidupan, menentang segala bentuk kekerasan, dan mengutamakan penyelesaian konflik melalui dialog dan musyawarah. Dalam dunia yang penuh tantangan global seperti konflik antarnegara, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial, nilai-nilai Al-Qur’an ini dapat menjadi dasar untuk membangun perdamaian yang berkelanjutan. Melalui penerapan ajaran-ajaran ini, masyarakat internasional dapat menciptakan dunia yang lebih damai, adil, dan penuh rasa persaudaraan.[3]
[1] Raidhatun Nisa (2024) MODERASI BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN PERDAMAIAN Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 1 No. 1. STAI Darul Ulum Kandangan.
[2] Khoirul Ibad (2023) Misi Perdamaian dan Harmoni Semua Agama(Analisis Histori agama-agama samawi dalam Al-Quran) Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol 1, No 1, e-ISSN : 3025-1028. Stai Al-Ittihad Cianjur.
[3] M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati, 2002.